Ujian berbasis komputer memerlukan infrastruktur dan adaptasi, keunggulan seperti efisiensi, aksesibilitas, dan ramah lingkungan membuatnya lebih berkelanjutan. Sementara ujian kertas tidak hanya boros sumber daya tetapi juga beberapa dampak buruk penggunaan kertas untuk ujian sekolah, berikut dampaknya :
Penebangan Pohon: Produksi kertas membutuhkan pulp kayu dan berkontribusi pada deforestasi (proses pengurangan atau penghilangan luas hutan secara signifikan).
Polusi: Proses pembuatan kertas menggunakan air, energi, dan bahan kimia yang mencemari lingkungan.
Sampah: Kertas ujian yang tidak didaur ulang menambah limbah padat, terutama jika dibakar atau dibuang ke TPA.
Produksi: Biaya mencetak (kertas, tinta, perawatan printer) lebih mahal daripada distribusi digital.
Logistik: Pengiriman kertas ke sekolah terpencil membutuhkan biaya transportasi dan risiko kerusakan/kehilangan.
Koreksi Manual: Memakan waktu dan berisiko human error (misal: salah hitung skor).
Analisis Data: Hasil ujian kertas harus diinput manual ke sistem untuk analisis, memperlambat umpan balik pembelajaran.
Kelelahan: Menulis panjang di kertas menyebabkan pegal tangan, sementara komputer memungkinkan editing cepat tanpa menghapus.
Keterbatasan Waktu: Pengawasan waktu manual berisiko ketidaktelitian dibanding timer digital.